BANYUWANGI - Cuaca ekstrem yang sudah beberapa bulan melanda wilayah Indonesia pada umumnya dan khusus wilayah kabupaten Banyuwangi tentu membuat resah dan gelisah bagi petani dan peternak.
Seperti yang terjadi di wilayah kecamatan Tegaldlimo, di mana para petani dan peternak pusing bukan kepalang mengahadapi terik sinar matahari disertai suhu panas yang melanda.
Seperti yang diutarakan Mulyanto, salah satu petani jagung dan buah naga, Mulyanto mengaku tanamannya banyak yang mati akibat kekurangan pasokan air.
"Saya benar-benar pusing menghadapi musim kemarau kali ini mas, semua tanaman menjadi layu, bahkan jagung yang saya tanam mati gara-gara kekurangan air", ujarnya, Jumat (3/11/2023).
Sebetulnya berbagai cara sudah dilakukan para petani untuk mengatasi kekurangan pasokan air, salahsatunya dengan membuat sumur bor namun hal itu belum membuahkan hasil secara maksimal.
Baca juga:
Kelompok Petani Muda Sukses Bisnis Pertanian
|
Di satu sisi Ardian peternak sapi juga mengeluh dengan cuaca ekstrem yang melanda hingga berbulan-bulan saat ini, dirinya sampai kesulitan mencari pakan ternak karena pertumbuhan rumput kian menurun.
"Bingung mau cari pakan ternak sapi saya, karena rumput makin hari makin berkurang maka itu untuk mensiasati agar kebutuhan pakan tercukupi saya beli konsentrat walaupun sebetulnya hal ini merugikan saya tapi apa boleh buat tidak ada pilihan lain", keluh Ardian.
Untuk itu, baik Mulyanto sebagai petani maupun Ardian yang seorang peternak, mereka berharap agar hujan segera turun sehingga mereka tidak terus merugi.